Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya erupsi matahari terbagi menjadi dua kategori besar, yaitu flare dan CME. Sampai saat ini, bagaimana fenomena ini terjadi masih menjadi studi yang mendalam bagi para pakar astrofisika matahari, tetapi secara umum, penyebab utamanya adalah pelepasan secara seketika energi yang tersimpan dalam medan magnetik.
Matahari
Garis-garis medan magnetik matahari muncul dari dalam matahari melalui lengkungan-lengkungan loop pada korona matahari. Dengan berotasinya matahari, loop-loop ini mengalami puntiran, saling bertaut, tertarik, menyimpan sejumlah besar energi. Ketika tertarik terlalu kuat, loop-loop tersebut seketika saling terlepas, menyesuaikan dirinya lagi, membangkitkan adanya ledakan yang sangat besar (bahkan terbesar dalam tata surya), dan sebagian energinya dilepaskan sebagai semburan radiasi, yang disebut sebagai flare. Cahaya tampak dan ultraviolet flare yang mengarah ke bumi, menempuh waktu 8 menit untuk mencapai bumi. Bahaya terbesar yang muncul dari proton matahari adalah adanya akselerasi akibat lepasan ledakan radiasi, yang sampai 20 menit setelah kejadian flare. Proton energi-tinggi ini terabsorpsi pada lapisah ionosfer, sehingga tidak mengancam kehidupan dalam lingkungan bumi.
Medan magnetik itu sendiri bisa saja terlepas sebagai dirinya sendiri, seperti karet gelang yang dilepaskan dengan kekuatan tinggi; terpental dari atmosfer luar matahari (korona), membawa gas terioniasi yang melingkupinya. Ini yang disebut sebagai CME, paket bermuatan gas terionisasi/plasma, yang perjalanannya Ć¢€˜dipegangiĆ¢€™ oleh medan magnetik. Kadang- kadang disebut juga disebut sebagai awan magnetik, paket ini yang bisa berukuran lebih besar dari planet-planet tata surya, memberikan pengaruh yang lebih besar di bumi daripada flare. Meskipun bergerak dengan laju supersonik, bergerak sebagai angin matahari, menciptakan gelombang kejut yang mempercepat partikel-partikel bermuatan yang ditemui ditengah jalan. CME ditembakkan pada arah radial keluar dari matahari, dan hanya sebagian yang mengarah ke bumi. Biasanya CME dan partikel-partikel bermuatan yang mengarah pada magnetosfer matahari tiba setelah 3-4 hari setelah kejadian CME, tetapi menyebabkan kejadian elektrik yang signifikan. Energi yang dibawa bias mencapai satu juta elektron-volt, dan cukup untuk menyebabkan terjadinya charging, terutama pada komponen-komponen elektronik pada sistem satelit. Angin tersebut bahkan ketika sampai pada magnetosfer bumi bisa menyebabkan pengerutan magnetosfer. Bahkan arah meda magnetiknya secara langsung bisa mempengaruhi medan magnetik bumi.
CME megarah ke selatan, secara dramatis mempengaruhi medan magnetik bumi, menyebabkan arus muatan listrik yang kuat, atau arus cincin, dan mempengaruhi ekuator magnetik. Arus cincin ini yang berperanan pada gangguan pembangkit tenaga listrik di permukaan bumi. Di dalam ionosfer, arus ini dikenal sebagai elektrojet, yang terkait dengan fenomena aurora, (pada lintang tinggi).
0 komentar:
Posting Komentar