Berbeda dengan dugaan selama ini, bintang pertama di alam semesta ternyata tidak sendirian. Ilmuwan menemukan fakta ini dari simulasi komputer. Seperti apa?
“Bintang-bintang yang terbentuk secara bersamaan akan berpisah saat gas disekitarnya memecah formasi sehingga melahirkan beberapa fragmen bintang,” ujar peneliti studi.
Penemuan yang diterbitkan di Science Express ini menjadi bukti baru pembentukan bintang pertama kali setelah Big Bang.
Para ilmuwan di Pusat Astronomi milik Heidelberg University dan Max Planck Institute for Astrophysics, Jerman, bekerja sama dengan mitra di University of Texas. Mereka meneliti proses bagaimana bintang berevolusi dengan simulasi komputer beresolusi tinggi.
Temuan tim menunjukkan gambaran sederhana bahwa alam semesta tidak hanya diisi oleh populasi raksasa bintang soliter. Alasannya adalah berdasarkan teori fisika yang dikenal dengan nama accretion disks yang menyertai kelahiran bintang pertama.
Pada dasarnya, saat gas terus berputar dan membentuk gesekan internal maka tidak hanya membentuk bintang sebagai satu pusat tetapi juga menciptakan kelompok bintang kecil. Jarak antarbintang utama dengan bintang tambahan sama seperti Bumi dengan Matahari.
Bintang berevolusi dari awan gas kosmik dalam pertempuran sengit antara gravitasi dan tekanan gas internal. Kepadatan gas terus meningkat sehingga menciptakan gravitasi sendiri.
Inilah yang menyebabkan peningkatan tekanan dan kompresi tanpa henti. Jika gas berhasil menyingkirkan energi gas, maka bintang baru dapat lahir.
Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1218762/bintang-pertama-alam-semesta-tak-sendiri
Senin, 29 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar